Sugeng Rawuh

Sugeng rawuh wonten ing Oret-oretan kulo puniko, pramilo panjengengan kagungan wekdal... sumonggo dipun presani Artikel ingkang wonten Blog kulo meniko. Mugi-mugi saged ndadosaken pangiling-iling, pituduh, lan dadoso koco benggolo kagem gesang kito sedoyo.

Sabtu, 25 Desember 2010

PESAN LUQMANUL HAKIM

25 PESAN LUQMANUL HAKIM

SATU
Hai anakku: ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan SAMPAN yang bernama TAKWA, ISInya ialah IMAN dan LAYARnya adalah TAWAKKAL kepada ALLAH.
DUA
Orang – orang yg sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan dari ALLAH. Orang yang insyaf dan sadar setalah menerima nasihat orang lain, dia akan sentiasa menerima kemulian dari ALLAH juga.
TIGA
Hai anakku; orang yang merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadat dan taat kepada ALLAH, maka dia tawadduk kepada ALLAH, dia akan lebih dekat kepada ALLAH dan selalu berusaha menghindarkan maksiat kepada ALLAH.
EMPAT
Hai anakku; seandainya ibu bapamu marah kepadamu kerana kesilapan yang dilakukanmu, maka marahnya ibu bapamu adalah bagaikan baja bagi tanam tanaman.
LIMA
Jauhkan dirimu dari berhutang, karena sesungguhnya berhutang itu boleh menjadikan dirimu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam.
ENAM
Dan selalulah berharap kepada ALLAH tentang sesuatu yang menyebabkan untuk tidak menderhakai ALLAH. Takutlah kepada ALLAH dengan sebenar benar takut ( takwa ), tentulah engkau akan terlepas dari sifat berputus asa dari rahmat ALLAH.
TUJUH
Hai anakku; seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya karena tidak dipercayai orang dan seorang yang telah rusak akhlaknya akan sentiasa banyak melamunkan hal hal yang tidak benar. Ketahuilah, memindahkan batu besar dari tempatnya semula itu lebih mudah daripada memberi pengertian kepada orang yang tidak mau mengerti.
DELAPAN
Hai anakku; engkau telah merasakan betapa beratnya mengangkat batu besar dan besi yang amat berat, tetapi akan lebih berat lagi daripada semua itu, adalah bilamana engkau mempunyai tetangga yang jahat.
SEMBILAN
Hai anakku; janganlah engkau mengirimkan orang yg bodoh sebagai utusan. Maka bila tidak ada orang yang cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi utusan.
SEPULUH
Jauhilah bersifat dusta, sebab dusta itu mudah dilakukan, bagaikan memakan daging burung, padahal sedikit saja berdusta itu telah memberikan akibat yang berbahaya.
SEBELAS
Hai anakku; bila engkau mempunyai dua pilihan, takziah orang mati atau hadir majlis perkarwinan, pilihlah untuk menziarahi orang mati, sebab ianya akan mengingatkanmu kepada kampung akhirat sedang kan menghadiri pesta perkarwinan hanya mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi saja.
DUA BELAS
Janganlah engkau makan sampai kenyang yang berlebihan, karena sesungguhnya makan yang terlalu kenyang itu adalah lebih baiknya bila makanan itu diberikan kepada anjing saja.
TIGA BELAS
Hai anakku; janganlah engkau langsung menelan saja karena manisnya barang dan janganlah langsung memuntahkan saja pahitnya sesuatu barang itu, kerana manis belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit itu belum tentu menimbulkan kesengsaraan.
EMPAT BELAS
Makanlah makananmu bersama sama dengan orang orang yang takwa dan musyawarahlah urusanmu dengan para alim ulama dengan cara meminta nasihat dari mereka.
LIMA BELAS
Hai anakku; bukanlah satu kebaikan namanya bilamana engkau selalu mencari ilmu tetapi engkau tidak pernah mengamalkannya. Hal itu tidak ubah bagaikan orang yg mencari kayu bakar, maka setelah banyak ia tidak mampu memikulnya, padahal ia masih mau menambahkannya.
ENAM BELAS
Hai anakku; bilamana engkau mau mencari kawan sejati, maka ujilah terlebih dahulu dengan berpura pura membuat dia marah. Bilamana dalam kemarahan itu dia masih berusaha menginsyafkan kamu, maka bolehlah engkau mengambil dia sebagai kawan. Bila tidak demikian, maka berhati hatilah.
TUJUH BELAS
Selalulah baik tutur kata dan halus budi bahasamu serta manis wajahmu, dengan demikian engkau akan disukai orang melebihi sukanya seseorang terhadap orang lain yang pernah memberikan barang yang berharga.
DELAPAN BELAS
Hai anakku; bila engkau berteman, tempatkanlah dirimu padanya sebagai orang yang tidak mengharapkan sesuatu daripadanya. Namun biarkanlah dia yang mengharapkan sesuatu darimu.
SEMBILAN BELAS
Jadikanlah dirimu dalam segala tingkah laku sebagai orang yang tidak ingin menerima pujian atau mengharap sanjungan orang lain karena itu adalah sifat riya’ yang akan mendatangkan cela pada dirimu.
DUA PULUH
Hai anakku; janganlah engkau condong kepada urusan dunia dan hatimu selalu disusahkan olah dunia saja karena engkau diciptakan ALLAH bukanlah untuk dunia saja. Sesungguhnya tiada makhluk yang lebih hina daripada orang yang terpedaya dengan dunianya.
DUA PULUH SATU
Hai anakku; usahakanlah agar mulutmu jangan mengeluarkan kata kata yang busuk dan kotor serta kasar, karena engkau akan lebih selamat bila berdiam diri. Kalau berbicara, usahakanlah agar bicaramu mendatangkan manfaat bagi orang lain.
DUA PULUH DUA
Hai anakku; janganlah engkau mudah ketawa kalau bukan karena sesuatu yang menggelikan, janganlah engkau berjalan tanpa tujuan yang pasti, janganlah engkau bertanya sesuatu yang tidak ada guna bagimu, janganlah mensia-siakan hartamu.
DUA PULUH TIGA
Barang siapa yang penyayang tentu akan disayangi, siapa yang pendiam akan selamat daripada berkata yang mengandungi racun, dan siapa yang tidak dapat menahan lidahnya dari berkata kotor tentu akan menyesal.
DUA PULUH EMPAT
Hai anakku; bergaullah rapat dengan orang yang alim lagi berilmu. Perhatikanlah kata nasihatnya karena sesungguhnya sejuklah hati ini mendengarkan nasihatnya, hiduplah hati ini dengan cahaya hikmah dari mutiara kata katanya bagaikan tanah yang subur lalu disirami air hujan.
DUA PULUH LIMA
Hai anakku; ambillah harta dunia sekedar keperluanmu saja, dan nafkahkanlah yang selebihnya untuk bekal akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke keranjang atau bakul sampah karena nanti engkau akan menjadi pengemis yang membuat beban orang lain. Sebaliknya janganlah engkau peluk dunia ini serta meneguk habis airnya karena sesungguhnya yang engkau makan dan pakai itu adalah tanah belaka. Janganlah engkau bertemankan dengan orang yang bersifat dua muka, kelak akan membinasakan dirimu.

Alang Alang Kumitir.

 

PESAN LUQMANUL HAKIM

25 PESAN LUQMANUL HAKIM

SATU
Hai anakku: ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan SAMPAN yang bernama TAKWA, ISInya ialah IMAN dan LAYARnya adalah TAWAKKAL kepada ALLAH.
DUA
Orang – orang yg sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan dari ALLAH. Orang yang insyaf dan sadar setalah menerima nasihat orang lain, dia akan sentiasa menerima kemulian dari ALLAH juga.
TIGA
Hai anakku; orang yang merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadat dan taat kepada ALLAH, maka dia tawadduk kepada ALLAH, dia akan lebih dekat kepada ALLAH dan selalu berusaha menghindarkan maksiat kepada ALLAH.
EMPAT
Hai anakku; seandainya ibu bapamu marah kepadamu kerana kesilapan yang dilakukanmu, maka marahnya ibu bapamu adalah bagaikan baja bagi tanam tanaman.
LIMA
Jauhkan dirimu dari berhutang, karena sesungguhnya berhutang itu boleh menjadikan dirimu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam.
ENAM
Dan selalulah berharap kepada ALLAH tentang sesuatu yang menyebabkan untuk tidak menderhakai ALLAH. Takutlah kepada ALLAH dengan sebenar benar takut ( takwa ), tentulah engkau akan terlepas dari sifat berputus asa dari rahmat ALLAH.
TUJUH
Hai anakku; seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya karena tidak dipercayai orang dan seorang yang telah rusak akhlaknya akan sentiasa banyak melamunkan hal hal yang tidak benar. Ketahuilah, memindahkan batu besar dari tempatnya semula itu lebih mudah daripada memberi pengertian kepada orang yang tidak mau mengerti.
DELAPAN
Hai anakku; engkau telah merasakan betapa beratnya mengangkat batu besar dan besi yang amat berat, tetapi akan lebih berat lagi daripada semua itu, adalah bilamana engkau mempunyai tetangga yang jahat.
SEMBILAN
Hai anakku; janganlah engkau mengirimkan orang yg bodoh sebagai utusan. Maka bila tidak ada orang yang cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi utusan.
SEPULUH
Jauhilah bersifat dusta, sebab dusta itu mudah dilakukan, bagaikan memakan daging burung, padahal sedikit saja berdusta itu telah memberikan akibat yang berbahaya.
SEBELAS
Hai anakku; bila engkau mempunyai dua pilihan, takziah orang mati atau hadir majlis perkarwinan, pilihlah untuk menziarahi orang mati, sebab ianya akan mengingatkanmu kepada kampung akhirat sedang kan menghadiri pesta perkarwinan hanya mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi saja.
DUA BELAS
Janganlah engkau makan sampai kenyang yang berlebihan, karena sesungguhnya makan yang terlalu kenyang itu adalah lebih baiknya bila makanan itu diberikan kepada anjing saja.
TIGA BELAS
Hai anakku; janganlah engkau langsung menelan saja karena manisnya barang dan janganlah langsung memuntahkan saja pahitnya sesuatu barang itu, kerana manis belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit itu belum tentu menimbulkan kesengsaraan.
EMPAT BELAS
Makanlah makananmu bersama sama dengan orang orang yang takwa dan musyawarahlah urusanmu dengan para alim ulama dengan cara meminta nasihat dari mereka.
LIMA BELAS
Hai anakku; bukanlah satu kebaikan namanya bilamana engkau selalu mencari ilmu tetapi engkau tidak pernah mengamalkannya. Hal itu tidak ubah bagaikan orang yg mencari kayu bakar, maka setelah banyak ia tidak mampu memikulnya, padahal ia masih mau menambahkannya.
ENAM BELAS
Hai anakku; bilamana engkau mau mencari kawan sejati, maka ujilah terlebih dahulu dengan berpura pura membuat dia marah. Bilamana dalam kemarahan itu dia masih berusaha menginsyafkan kamu, maka bolehlah engkau mengambil dia sebagai kawan. Bila tidak demikian, maka berhati hatilah.
TUJUH BELAS
Selalulah baik tutur kata dan halus budi bahasamu serta manis wajahmu, dengan demikian engkau akan disukai orang melebihi sukanya seseorang terhadap orang lain yang pernah memberikan barang yang berharga.
DELAPAN BELAS
Hai anakku; bila engkau berteman, tempatkanlah dirimu padanya sebagai orang yang tidak mengharapkan sesuatu daripadanya. Namun biarkanlah dia yang mengharapkan sesuatu darimu.
SEMBILAN BELAS
Jadikanlah dirimu dalam segala tingkah laku sebagai orang yang tidak ingin menerima pujian atau mengharap sanjungan orang lain karena itu adalah sifat riya’ yang akan mendatangkan cela pada dirimu.
DUA PULUH
Hai anakku; janganlah engkau condong kepada urusan dunia dan hatimu selalu disusahkan olah dunia saja karena engkau diciptakan ALLAH bukanlah untuk dunia saja. Sesungguhnya tiada makhluk yang lebih hina daripada orang yang terpedaya dengan dunianya.
DUA PULUH SATU
Hai anakku; usahakanlah agar mulutmu jangan mengeluarkan kata kata yang busuk dan kotor serta kasar, karena engkau akan lebih selamat bila berdiam diri. Kalau berbicara, usahakanlah agar bicaramu mendatangkan manfaat bagi orang lain.
DUA PULUH DUA
Hai anakku; janganlah engkau mudah ketawa kalau bukan karena sesuatu yang menggelikan, janganlah engkau berjalan tanpa tujuan yang pasti, janganlah engkau bertanya sesuatu yang tidak ada guna bagimu, janganlah mensia-siakan hartamu.
DUA PULUH TIGA
Barang siapa yang penyayang tentu akan disayangi, siapa yang pendiam akan selamat daripada berkata yang mengandungi racun, dan siapa yang tidak dapat menahan lidahnya dari berkata kotor tentu akan menyesal.
DUA PULUH EMPAT
Hai anakku; bergaullah rapat dengan orang yang alim lagi berilmu. Perhatikanlah kata nasihatnya karena sesungguhnya sejuklah hati ini mendengarkan nasihatnya, hiduplah hati ini dengan cahaya hikmah dari mutiara kata katanya bagaikan tanah yang subur lalu disirami air hujan.
DUA PULUH LIMA
Hai anakku; ambillah harta dunia sekedar keperluanmu saja, dan nafkahkanlah yang selebihnya untuk bekal akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke keranjang atau bakul sampah karena nanti engkau akan menjadi pengemis yang membuat beban orang lain. Sebaliknya janganlah engkau peluk dunia ini serta meneguk habis airnya karena sesungguhnya yang engkau makan dan pakai itu adalah tanah belaka. Janganlah engkau bertemankan dengan orang yang bersifat dua muka, kelak akan membinasakan dirimu.

Alang Alang Kumitir.

 

Minggu, 19 Desember 2010

Becik Ketitik Olo Ketoro

ya, Ungkapan ini menggambarkan kalau yang baik akan nampak, dan yang buruk akan terungkap.. jadi jangan takut apa bila anda sudah berbuat benar. tapi sebagai pengingat juga, bahwa kejahatan, keburukan akan terungkap. sedalam dalam bangkai dikubur, pasti akan tercium juga..
namun sekarang, sudah sebaliknya, yang salah di benarkan, dan yang benar disalahkan...
kasus yang sudah nyata nyata salah, malah di perhambat pengadilannya... masalah sepele, seperti mencuri sebatang singkong, karena kelaparan, di hukum dengan tegas... inikah gambaran hukum negara kita???? sudah kehilangan arah kebenarannya...
mari, kita sebagai generasi penerus bangsa, kita pupuk budi pekerti kita, kita perdalam ajaran agama kita. agar kelak mengetahui mana yang benar dan mana yang salah....

Sabtu, 18 Desember 2010

Mikul Duwur Mendhem Jero

Mikul Duwur Mendhem Jero.. sebuah sesanti bahasa jawa yang dalam maknanya.
mikul duwur, berarti menjunjung tinggi. artinya menjunjung tinggi nama baik orang tua. ya dengan kita ber tingkah laku sopan terhadap masyarakat, itu akan membuat harum nama orang tua, meskipun orang tua kita orang yang biasa saja. namun dengan kita bertingkah laku sopan, baik, patuh hukum. itu akan membuat nama orang tua kita di hormati di masyarakat. cara yang lain adalah meraih prestasi setinggi tingginya, sehingga kehormatan orang tua kita juga akan terangkat. itulah kewajiban kita sebagai anak yang berbakti terhadap orang tua. sama juga kewajiban sebagai warga negara indonesia. dengan kita mikul duwur tadi. nama baik bangsa kita juga akan harum di mata dunia..
Yang kedua adalah Mendhem jero. sebuah ungkapan yang berarti memendam dalam. ya yang dipendam itu keburukan dari orang tua, dari bangsa kita. jangan kita perlihatkan tingkah laku buruk kita yang akan berdampak pada kehormatan orang tua dan bangsa kita.
Namun, jaman sekarang sudah banyak anak, dan warga negara, bahkan pejabat pejabat kita lupa akan sesanti Mikul duwur Mendhem jero tersebut.. banyak orang bangga dengan tingkah buruknya.. bangga mengungkapkan tindak kriminal yang sudah dilakukannya.. bangga terhadap kekayaannya yang mungkin itu hasil dari korupsi.. hasil dari jalan yang tidak halal... 
mari saudara, kita pelajari sesanti sesanti peninggalan leluhur kita, yang masih banyak jumlahnya.. dan saya yakin, itu bermanfaat bagi kita apabila mampu kita terapkan dalam kehidupan sehari hari kita.
Terimakasih.

Why do you do this to me?

The buttons on my phone are worn thin
I don't think that I knew the chaos I was getting in.
But I've broken all my promises to you
I've broken all my promises to you.

Why do you do this to me?
Why do you do this so easily?
You make it hard to smile because
You make it hard to breathe
Why do you do this to me? me?

A phrasing that's a single tear,
Its harder than I ever feared
And you were left feeling so alone.
Because these days aren't easy
Like they have been once before
These days aren't easy anymore.

Why do you do this to me?
Why do you do this so easily?
You make it hard to smile because
You make it hard to breathe
Why do you do this to me?
To me, to me, to me...

I should've known this wasn't real
And fought it off and fought to feel
What matters most... Everything
That you feel while listening to every word that I sing.
I promise you I will bring you home
I will bring you home.

Why do you do this to me?
Why do you do this so easily?
You make it hard to smile because
You make it hard to breathe
Why do you do this to me?

Why do you do this to me?
Why do you do this so easily?
You make it hard to smile because
You make it hard to breathe
Why do you do this to me?
To me, to me, to me...

Rabu, 15 Desember 2010

Lelah

aku telah lelah bermimpi.
mengejar semua keindahan dalam angan.
tapi semua selalu berakhir tanpa keindahan.
dan akhirnya hanya ada penyesalan.

capek aku dengan kehidupan.
seperti semua telah tiada harapan.
kegagalan demi kegagalan yang mengahantam.
sudah buat ku enggan.

hubungan, harapan, cita cita, semua sia sia.
akhirnya kembali seperti semula.
tiada pilihan, tiada lagi kegigihan.
dan penyesalan itu, slalu menghantui ku.

mungkin ini sudah kutukan ku.
tapi aku tak merasa berbuat kesalahan.
karena ini pilihan.
keadaan yang tak pernah memihak ku!!!

Senin, 13 Desember 2010

Damai Kami Sepanjang Hari

Damai Kami Sepanjang Hari adalah film Indonesia tahun 1985 yang disutradarai oleh Sophan Sophian dan dibintangi antara lain oleh Iwan Fals, Rima melati dan Ade Irawan.

Film ini berkisah tentang seorang pengamen yang sukses memasuki dunia rekaman profesional. Film ini sekilas mirip kehidupan sesungguhnya dari Iwan Fals. Sang pengamen jalan harus menghidupi adik-adiknya yang banyak dan ibunya yang sudah sakit-sakitan. Bermula dari mengamen inilah ia kemudian menjadi penyanyi rekaman yang sukses. Judul film ini diambil dari salah satu lagu yang ada di album Sore Tugu Pancoran.

Sabtu, 11 Desember 2010

Lonteku
















Hembusan angin malam waktu itu
Bawa lari ku dalam dekapanmu
Kau usap luka di sekujur tubuh ini
Sembunyilah-sembunyi ucapmu...

Nampak jelas rasa takut di wajahmu
Saat petugas datang mencariku

Reff.

Lonteku... Terima kasih
Atas pertolonganmu di malam itu
Lonteku... Dekat padaku
Mari kita lanjutkan cerita hari esok

(*)

Walau kita berjalan dalam dunia hitam
Benih cinta tak pandang siapa
Meski semua orang singkirkan kita
Genggam tangan erat-erat kita melangkah

Kembali ke Reff, (*), Reff (2x), fade out

Jumat, 10 Desember 2010

TPI Tawang

TPI Tawang terletak di Desa Gempol Sewu, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal. Berada di sisi Timur sungai Kali kuto dengan luas lahan 1,3 Ha. Jenis tanah lahan di TPI Tawang adalah campuran lumpur dan pasir.


Nyadran, Pesta Laut.

Sejumlah perahu nelayan yang dihias dengan bendera dan umbul-umbul warna warni berjejer menuju ke laut untuk mengikuti acara ritual Sedekah Laut, di pantai Tawang, Gempol Sewu, Rowosari, Kendal, Jateng.
Ribuan warga terutama nelayan pantai utara laut Jawa mengikuti ritual Nyadran Laut atau Sedekah Laut yang diselenggarakan setahun sekali sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas berlimpahnya hasil laut sekaligus sebagai permohonan doa agar diberi keselamatan saat melaut.

Kamis, 09 Desember 2010

Aja Dumeh Sugih Banda

ALLAHUMMA SHALLI’ALA MUHAMMAD
SAFI’IL ANAM WA’ALIHI WASAHBIHI
WASALLIM ’ALADDAWAM

Eling-eling sira manungsa,
Temenana lehmu ngaji,
Mumpung durung katekanan,
Malaikat juru patiLuwih susah luwih lara,
Rasane wong nang naraka,
Klabang kures kalajengking,
Klabang geni ula geniRante geni gada geni,
Cawisane wong kang dosa,
Angas mring kang Maha Kwasa,
Goroh nyolong main zinaLuwih beja luwih mulya,
Rasane manggon suwarga,
Mangan turu diladeni,
Kasur babut edi peni.

Cawisane wong kang bekti,
Mring Allah kang Maha Suci,
Sadat salat pasa ngaji,
Kumpul-kumpul ra ngrasani.

Omong jujur blaka suta,
Niliki tangga kang lara,
Nulungi kanca sangsara,
Pada-pada tepa slira.

Yen janji mesthi netepi,
Yen utang kudu nyahuri,
Layat mring kang kasripahan,
Nglipur mring kang kasisahan.

Awak-awak wangsulana,
Pitakonku marang sira,
Saka ngendi sira iku,
Menyang endi tujuanmu.

Mula coba wangsulana,
Jawaben kalawan cetha,
Aneng endi urip ira,
Saiki sadina-dina,
Kula gesang tanpa nyana,
Kula mboten gadhah seja,
Mung karsane kang Kuwasa,
Gesang kula mung sa’derma.

Gesang kula sapunika,
Inggih wonten ngalam donya,
Donya ngalam karameyan,
Isine apus-apusan.

Yen sampun dumugi mangsa,
Nuli sowan kang Kuwasa,
Siyang dalu sinten nyana,
Jer manungsa mung sa’derma.

Sowanmu mring Pangeranmu,
Sapa kang dadi kancamu,
Sarta apa gegawanmu,
Kang nylametke mring awakmu.

Kula sowan mring Pangeran,
Kula ijen tanpa rewang,
Tanpa sanak tanpa kadang,
Banda kula katilaran.

Yen manungsa sampun pejah,
Uwal saking griya sawah,
Najan nangis anak semah,
Nanging kempal mboten wetah.

Sanajan babanda-banda,
Morine mung telung amba,
Anak bojo mara tuwa,
Yen wis ngurug banjur lunga.

Yen urip tan kabeneran,
Banda kang sapirang-pirang,
Ditinggal dinggo rebutan,
Anake padha kleleran.

Yen sowan kang Maha Agung,
Aja susah aja bingung,
Janjine ridhone Allah,
Udinen nganggo amalan.

Ngamal soleh ra mung siji,
Dasare waton ngabekti,
Ndherek marang kanjeng nabi,
Muhammad Rasul Illahi,
Mbangun turut mring wong tuwa,
Sarta becik karo tangga,
Welasa sapadha-padha,
Nulunga marang sing papa.

Yen ngandika ngati-ati,
Aja waton angger muni,
Rakib ngatit sing nulisi,
Gusti Allah sing ngadili.

Karo putra sing permati,
Kuwi gadhuhan sing edi,
Aja wegah nggula wentah,
Suk dadi ngamal jariyah.

Banda donya golekana,
Metu dalan sing prayoga,
Yen antuk enggal tanjakna,
Mring kang bener aja lena.

Aja medhit aja blaba,
Tengah-tengah kang mejana,
Kanggo urip cukupana,
Sing akherat ya perlokna.

Aja dumeh sugih banda,
Yen Pangeran paring lara,
Banda akeh tanpa guna,
Doktere mung ngreka daya.

Mula mumpung sira sugih,
Tanjakna ja wigah wigih,
Darma ja ndadak ditagih,
Tetulung ja pilah-pilih.

Mumpung sira isih waras,
Ngibadaha kanthi ikhlas,
Yen lerara lagi teka,
Sanakmu mung bisa ndonga.

Mumpung sira isih gagah,
Mempeng sengkut aja wegah,
Muga sira yen wus pikun,
Ora nlangsa ora getun,

Mula kanca da elinga,
Mung sapisan aneng donya,
Uripmu sing ngati-ati,
Yen wis mati ora bali,
Gusti Allah wus nyawisi,
Islam agama sejati,
Tatanen kang anyukupi,
Lahir batin amumpuni.

Kitab Qur’an kang sampurna,
Tindak nabi kang pratela,
Sinaunen kang permana,
Sing sregep lan aja ndleya.

Dhuh Allah kang Maha Agung,
Mugi paduka maringi,
Pitedah lawan pitulung,
Margi leres kang mungkasi.

Nggih punika marginipun,
Tetiyang jaman rumuhun,
Ingkang sampun pinaringan,
Pinten-pinten kanikmatan,

Sanes marginipun tiyang,
Ingkang sami dinukanan,
Lan sanes margining tiyang,
Kang kasasar kabingungan.

Gesang kita datan lama,
Amung sakedheping netra,
Maena sami andika,
Rukun Islam kang lelima.

AMIN AMIN AMIN AMIN

YA ALLAH ROBBAL ‘ALAMIN

MUGI PADUKA NGABULNA SADAYA PANYUWUN KULA

Rabu, 08 Desember 2010

Pocung

Thole Kuncung,
lamun sira ngudi ngelmu,
ja pisan sembrana,
awit ngelmu migunani,
tanpa iki uripmu bakal rekasa.
Wit wong sepuh,
ingkang wus bodho kebacut,
anane mung pasrah,
ora bisa anggetuni,
marga ngerti getun mburi tanpa guna.
Anak putu,
ora kena melu-melu,
dadi wong kluyuran,
awit marakake lali,
gaweyanmu kudu rampung saben dina.
Disinau,
awak aja nganti ngelu,
amrih kabeh lancar,
mula kudu ngati-ati,
saben dina ulah raga dimen kuwat.
Lamun esuk,
aja pisah wegah wungu,
banyu aneng njangan,
iki pituduh sayekti,
iku lamun dipun udi apik tenan.
Pancen kudu,
solah tingkah ingkang cakut,
jangkahmu sih amba,
golek mulya jaman mangkin,
isih akeh idham-idhaman ingkang mulya.
Yekti kojur,
uwong bodho kaya aku,
sasat lawe klasa,
aji godhong jati aking,
eman-eman yen urip ditinggal jaman.
Rumangsamu,
apa jaman ora maju,
iki kudu tanggap,
ngelmu perlu kanggo urip,
pawitan kang tanpa tandhing ajinira.

Kapethik saka buku Warisan, Geguritan Macapat,
karyane Suwardi, weton Balai Pustaka, 1983.